Halaman

Selasa, 24 September 2013

pekerjaan rumah TIK


Masih Gunakan Stok Kedelai Lama, Harga Tahu-Tempe Masih Mahal
Wiji Nurhayat - detikfinance
Senin, 23/09/2013 09:43 WIB 
http://images.detik.com/content/2013/09/17/461/kedelai1.jpg

Jakarta - Walaupun pemerintah telah melonggarkan importasi kedelai, harga tahu dan tempe di pasar tradisional masih terpantau cukup tinggi. Pasalnya, para perajin masih menggunakan stok kedelai lama yang dibeli dengan harga Rp 9.000-10.000/kg.

"Harganya masih tetap seperti minggu kemarin masih tinggi karena kita masih menggunakan kedelai lama yang dibeli Rp 9.000 hingga Rp 10.000/kg," ungkap pedagang tahu tempe Taufiq saat ditemui detikFinance di Pasar Bahari, Jakarta Utara, Senin (23/9/2013).

Untuk tahu, harga tahu ukuran kecil masih dijual dengan harga Rp 250/buah atau naik Rp 50/buah. Sedangkan tahu ukuran besar dijual dengan harga Rp 2.500/buah atau naik Rp 500/buah dari harga normal.

Sementara itu untuk tempe, harga per balok hari ini masih tetap dijual dengan harga Rp 4.000. Sedangkan untuk ukuran satu papan dijual dengan harga Rp 5.000.

Selain harga yang mencuat, para pedagang juga mengurangi ukuran tahu dan tempe hingga 20%. Pengurangan ukuran jual tahu dan tempe dilakukan untuk meminimalisir kerugian yang cukup besar dari biaya operasional produksi tahu dan tempe.

"Ukurannya dikurangi juga, rata-rata 20%. Biar kita juga nggak rugi karena biaya produksi mahal," katanya.







pendapat saya :

"Sebenarnya,, saya itu kurang suka impor. Tapi, kalau produksi nasional tidak sesuai target, mau tidak mau kita harus lakukan impor. Kalau enggak, kita enggak bisa makan tempe tahu,"
"Kenaikan harga kedelai dunia memang ada dan cukup tinggi, tetapi kenaikan itu tidak sebanding dengan kenaikan harga yang ada di Indonesia saat ini. Ini adalah permainan kartel pedagang kedelai yang memanfaatkan situasi kenaikan harga kedelai dunia. Salah satu indikasinya adalah harga tiba-tiba naik tinggi, biasanya diawali dengan kelangkaan pasokan barang,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar